Friday, 31 January 2014

Resep dan Cara Membuat Kue Keranjang



Seperti yang sudah kita ketahui, perayaan Imlek identik dengan adanya makanan khas. Makanan khas Imlek ini dikenal dengan sebutan kue keranjang (red-dodol Cina). Selain memiliki rasa manis, kenyal, dan enak, kue keranjang ini juga memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Cina pada umumnya.
Kue keranjang ini memiliki filosofi seperti halnya doa. Kue keranjang merupakan harapan masyarakat Cina agar di tahun baru Imlek tersebut kehidupan dapat semanis kue keranjang yang dinikmati, dan seluruh kebaikan yang ada di dunia dapat melekat seperti halnya kekenyalan dalam kue keranjang.
Kue keranjang ini bisa didapatkan dengan mudah dipasar-pasar tradisional atau di supermarket di lingkungan sekitar Anda. Namun, bagi Anda yang ingin mencoba membuat kue keranjang sendiri, dalam postingan kali ini kita akan bahas mengenai resep dan cara membuat kue keranjang.
Bahan :
  • Beras ketan 600 gr
  • 4 cup air (seukuran dengan cup di magic com)
  • 4 cup gula pasir atau gula pasir yang dicampur dengan gula aren
  • 12 cup air untuk merebus
  • 2 sdm air cuka
  • Keranjang kecil berukuran 10-12 centimeter dengan tinggi 7 centimeter
  • Kertas cellophaan atau bisa juga menggunakan daun pisang
Cara membuat :
Langkah pertama dalam membuat kue keranjang adalah cuci bersih beras ketan, kemudian rendam selama satu malam dan tiriskan.
Hancurkan beras ketan dengan menggunakan blender yang dicampur dengan 4 cup air. Penghancuran (red-penggilingan) ini dilakukan hingga menjadi adonan halus.
Setelah adonan halus, pindahkan adonan kedalam ikatan serbet, hal ini bertujuan untuk meneteskan air yang terdapat dalam adonan beras ketan tersebut. Setelah adonan terpisah dari kandungan air, buatlah gumpalan-gumpalan sebesar ibu jari dari adonan tersebut.
Didihkan 12 cup air dalam panci, masukan adonan yang telah dibuat gumpalan-gumpalan kecil kedalam air mendidih tersebut. Biarkan hingga adonan mengapung, angkat, dan tiriskan.
Selagi menunggu adonan beras ketan matang, masak gula dengan air yang dicampur dengan 2 sendol makan cuka. Masak gula yang dicamput air, dan air cuka tersebut hingga mengental dan berambut, lalu angkat.
Selagi empuk, ambil adonan beras ketan campur sedikit demi sedikit gula yang sudah dimasak lalu aduk hingga rata. Setelah tercampur rata, masukan adonan beras ketan tersebut ke dalam keranjang yang sudah dibungkus dengan kertas Cellophaan atau daun pisang dan kukus hingga matang. Waktu pengukusan dilakukan sekitar 3 jam.
Nah, demikianlah resep dan cara membuat kue keranjang untuk merayakan hari Imlek di akhir pekan ini.
Selamat mencoba.
Biodata
Nama: Maria Irene Susanto (Rinrin Marinka)
Kelahiran: Jakarta, 22 Maret 1980
Pendidikan:
SD-SMP Gandhi International School, Jakarta, Indonesia
SMU Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang
Jurusan Art & Design KvB Institute, Sydney, Australia (1998-1999)
Visual Communication kajian utama Fashion Design di KvB Institute (1999-2002)
Le Cordon Bleu, Sydney, Australia (2002-2004)
Acara TV:
Kuis Rezeki Ramadhan SaSa di Trans7
Selebrita Siang di Trans7
Selamat Pagi di Trans7
Cooking in Paradise di Trans7
Sendok Garpu di JakTV
Sisi Kota untuk TVN
Dunia Laki-laki di JakTV
MasterChef Indonesia di RCTI
Film Bunian (pemeran utama), produksi Merah Putih Production di Sydney, Australia
Mengajar:
Pantry Magic Cooking School, Kemang (pengajar tamu)
Buku:
Fantastic Cooking, Gramedia, Maret 2011


"Jangan pernah takut bereksperimen dalam memasak."
Hal itu menjadi salah satu tip yang ditulis oleh Rinrin Marinka, 31 tahun, dalam bukunya,Fantastic Cooking. Ia mengaku sudah hobi berkecimpung di dapur sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Aneka bahan makanan yang ada biasa ia campur sekenanya. Hasilnya? 
"Kalau tidak gosong, ya, kuenya jadi bantat," kata dara kelahiran 22 Maret 1980 itu diiringi derai tawa.
Tapi Rinrin tak pernah kapok. Kelak, hobi memasak itu amat berguna saat ia melanjutkan sekolah di Australia. Di sela mempelajari bidang desain di Jurusan Art & Design KvB Institute di Sydney, ia biasa mengisi waktunya dengan memasak. Bahkan, ketika sekolahnya di bidang desain telah rampung, ia memperpanjang tinggal di Negeri Kanguru dengan bersekolah di Le Cordon Bleu Sydney selama hampir dua tahun. Banyak orang menganggap ini sekolah terbaik di dunia untuk belajar masak-memasak.
Rinrin merasa tak ada yang salah dengan keputusannya itu. Memasak baginya merupakan salah satu bentuk seni. Sebagai seniman, kata penyuka parfum Lovely dari Jessica Sarah Parker itu, seorang koki atau chef harus mampu mengeksplorasi untuk membuat makanan yang lengkap sehingga bisa dinikmati secara rasa dan visual. 
"Kepribadian seseorang bisa dilihat dari cara masak dan menyajikan makanan di piring dan meja," ujarnya.
Jika dilihat sekilas dari keahlian memasak dan tubuhnya yang mungil, orang akan mengira ia pribadi yang "rapuh". Siapa sangka dengan tinggi badannya yang cuma 158 sentimeter dan berat 48 kilogram, pemilik nama asli Maria Irene Susanto ini, adalah penggemar olahraga ekstrim. Berbagai macam olahraga yang biasa digeluti kaum lelaki, seperti menyelam, arung jeram, paralayang, panjat dinding, hingga tinju, sudah pernah dicobanya. Oleh karena itu, meski sekilas tampak lembut dan seksi, sejatinya Rinrin bisa amat tegas dalam bersikap.
Selain dipenuhi buku-buku tentang memasak, perpustakaan penthousepribadinya di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, juga menyimpan buku sastra karya William Shakespeare, hingga Harry Potter dan Eragon. Selain itu, Rinrin juga menyimpan boneka lelaki setengah badan yang terbuat dari karet. "Itu pengganti samsak kalau aku latihan bertinju," ujarnya. Meski penggemar olahraga maskulin, Rinrin menyiasatinya agar tetap bisa terlihat feminin. Warna pink pun jadi pilihannya. Mulai sarung tinju, celemek, hingga gagang peralatan untuk memasak semuanya berwarna merah muda.
Kiprah Rinrin di dunia kuliner di Tanah Air melejit saat ia membawakan acaraCooking in Paradise di Trans7. Sebelumnya, ia telah menjadi pembawa acaraSendok Garpu di JakTV. Dalam acara di Trans7, Rinrin ditantang untuk membuat masakan dari bahan-bahan ala kadarnya yang ditemui selama berpetualang di daerah yang ia kunjungi. Karena kegiatan memasak lebih sering di alam terbuka, mau tak mau busana yang dikenakannya harus disesuaikan dengan cuaca yang panas.
Dari situlah muncul stigma terhadap Rinrin sebagai sexy chef , seperti halnya Farah Quinn yang memandu Ala Chef di TransTV. 
"Enggaklah, kami berbeda, kok. Jadi, jangan dibandingkan," ujarnya.
Rinrin punya obsesi suatu hari nanti bisa menciptakan modifikasi menu Nusantara dan membawanya ke dunia internasional sebagai ciri khas Indonesia. 
"Misalnya, hasil eksperimen saya, oncom bebek atau mi abon dengan kualitas rasa internasional," tuturnya.
Sebelum mengasuh acara masak, Rinrin sempat membuka kafe pada 2005. Kafe itu bernama Warung Telur Ceplok dan terletak di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. Harga menu yang dijualnya tergolong murah, berkisar Rp 20-35 ribu. Namun, karena keliru menerapkan konsep pemasaran, warungnya hanya bertahan 1,5 tahun.
Selain mengasuh acara masak dan menjadi juri dalam acara MasterChef Indonesia, Rinrin menjadi pengajar tamu di Pantry Magic Cooking School, Kemang. Dalam waktu dekat, ia juga akan membuka sekolah atau tempat kursus sendiri di Jalan Hasyim Asyari. Namanya "R Kitchen". 
"Ruangan kelas masih dalam penataan tahap akhir," ujarnya.