Monday, 7 April 2014

Leading

pilar ketiga
Terkait dengan perilaku staf terhadap karyawan, umpan balik oleh karyawan untuk manajer dan kantor tingkat atas lainnya dan isu-isu pelanggan.
Manajer HR bertanggung jawab atas semua isu terkait karyawan dan pelanggan

Antisipasi Persaingan


Tetap berkomitmen untuk terus menciptakan oerbedaan merek dengan terus berinovasi dalam promosi merek KFC.
Melancarkan berbagai promosi secara terus menerus terhadap target konsumen
Menyajikan produk layanan yang berkualitas, mengembangkan jaringan restoran, dll
Menciptakan desain-desain restoran yg mutahir

Target Pasar


KFC menargetkan kelas atas. 
     Target pasar tergantung pada ukuran dan tingkat pertumbuhan penduduk, sumber daya perusahaan dan daya tarik struktural segmen pasar.

KFC menargetkan Asia dan sisi timur karena mereka amati bahwa mereka orang-orang seperti produk ayam, sehingga mereka masuk dalam pasar karena permintaan produk ayam mereka.
Menargetkan berat pada anak-anak dibandingkan dengan usia pertengahan & tua.

Segmentasi

segmentasi geografis
Berdasarkan bangsa, negara, daerah, negara, kota atau lingkungan.
segmentasi demografi
Berdasarkan usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, ras dan kebangsaan.
psikografis
Berdasarkan tingkat daya beli pelanggan
perilaku
Berdasarkan kesempatan, manfaat, Status Pengguna, Status Kesiapan, Sikap terhadap Produk

LABA KFC


AKARTA: PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) membukukan penjualan pada kuartal I/2012 sebesar Rp857,43 miliar, naik 18,2% dari Rp725,39 miliar pada periode yang sama 2011.

Seiring dengan itu, laba bersih pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia itu naik 5,71% menjadi Rp37,71 miliar dari Rp35,95 miliar pada periode yang sama 2011.

Hal tersebut tertuang dalam laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2012 yang dipublikasikan  hari ini Senin 30 April 2012.

Beban pokok penjualan emiten berkode FAST itu dilaporkan naik 22,51% menjadi Rp381,72 miliar pada kuartal I/2012 dari Rp311,63 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, laba kotor perseroan naik 15% menjadi Rp475,7 miliar dari Rp413,75 miliar pada periode yang sama 2011. 

Akan tetapi, kenaikan laba kotor tersebut belum mampu mengangkat kinerja margin laba kotor yang turun menjadi 55,43% dari sebelumnya 56,97%.

Laba usaha perseroan juga dibukukan naik 11,36% menjadi Rp49,75 miliar dari Rp44,03 miliar pada periode yang sama tahun lalu.